Minggu, 10 April 2011

Mencari sesuap Nasi sebongkah Berlian (Kisah "Dosen Terbang")

Mencari sesuap Nasi sebongkah Berlian (Kisah "Dosen Terbang")

Menjadi seorang dosen apalagi dengan status dosen yayasan yang tidak "bonafid" sungguh butuh energi khusus.
Bagaimana tidak, Setiap saat harus mampu bersaing untuk mendapatkan kesempatan berdiri didepan kelas sebab dari situ lah sumber penghasilannya yang akan diakumulasi setiap akhir semester.
Ya begitulah, untuk menambah jam kelas yang sangat bersaing, mendapatkan kesempatan untuk ditugaskan kedaerah sungguh sebuah rezeki tambahan yang berarti bahwa dapur dirumah masih bisa mengepul 1 minggu ini, sementara jika agak lama baru ada tugas tambahan maka gali lobang tutup lobang lah solusinya he he...
Bagaimana mungkin hanya mengandalkan honor akumulasi pada akhir semester yang kadang cukup banyak jika banyak menggantikan dosen senior dan kadang sangat rendah jika dosen senior pada rajin masuk, sementara setiap hari keluarga dirumah butuh makan..
perjalanan kedaerah harus dijalani baik itu via kendaraan roda empat (pribadi atau umum), kapal laut, maupun kadang2 pesawat terbang secara ikhlas sebab disitulah akan lahir sejuta harapan.

Tapi itulah pilihan hidup, dimana ada suka di satu sisi, dan duka disisi yang lain.

semoga hal ini menjadi berkah untuk kehidupanku, keluargaku baik di dunia maupun diakhirat kelak.amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ESTABLISHMENT OF INDIVIDUAL CONSONANCE IN MAKASSAR MUSLIM COMMUNITIES ON CONDOMS THROUGH LOCAL FUNCTION INSTITUTION Adam Badwi, Munadh...